Minggu, 19 Maret 2017

PEMBAHASAN PERTAMA MEMBEDAH AKAR TERORISME


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

TERORIS MUSUH AGAMA

Aksi terorisme,bom bunuh diri dan tindakan radikal lainnya telah menyisakan luka berat di hati kaum Muslimin secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum.Ini antara lain karena terbukti para pelakunya adalah para aktivis masjid,lulusan pesantren,juru dakwah.Mereka yang selama ini masyarakat kenal sebagai orang baik,sopan-santun,lemah lembut,pendiam,tidak banyak tingkah,ternyata adalah orang yang sadis,yang tidak mengenal kemanusiaan.Mereka membunuh manusia dengan bom bunuh diri,hal yang benar-benar mencoreng nama baik umat Islam dan merusak indahnya syariat Islam,sehingga kalangan kuffar dan mereka yang membenci Islam secara zalim makin mendapatkan pembenaran.

Allah Subahana Wa Ta'ala menegaskan dalam firman-Nya:

"Ya Tuhan kami,janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir.Dan ampunilah kami,Ya Tuhan kami.Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS.Al-Mumtahanah [60]:5)

Imam Qatadah berkata, "Ya Allah,janganlah Engkau menangkan kaum kuffar untuk mengalahkan kami,sehingga mereka memfitnah dengan kemenangan itu,akhirnya mereka menganggap bahwa kemenangan tersebut karena kebenaran agama mereka dan kebatilan agama kami."

Oleh karena itu,keadaan kaum Muslimin pada zaman sekarang menjadi pembenar atas tuduhan musuh-musuh mereka,maka mereka tidak akan mampu mengembalikan kejayaan mereka dan tidak akan mampu memulihkan kebesaran mereka kecuali dengan kembali kepada ajaran Kitabullah,mengamalkan norma dan menyingkirkan penyimpangannya.

Ya,baiman masyarakat awam yang membenci Islam tidak berkomentar miring terhadap Islam,kalau memang pelaku hal-hal tersebut di atas umat Islam? sementara tokoh-tokoh agama,alih-alih sedih menyaksikan aksi penghinaan dan pelecehan terhadap syariat Islam,mereka malah saling lempar tuduhan dan isu tidak benar bahkan membuat stigma provokatif yang membingungkan masyarakat awam.Orang jadi takut bergabung dengan aktivis masjid karena takut dikaitkan dengan terorisme,meski di lubuk hati mereka sadar bahwa mereka harus mendalami Islam,karena memang itulah fitrah manusia.

Kekejaman terorisme bukan hanya dirasakan para korbannya secara langsung; para aktifis dakwah pun,yang benar-benar berdakwah berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah,ikut kena imbasnya.Alhasil,langkah dakwah semakin mundur dan konflik sosial baik vertikal maupun horizontal makin menganga lebar.

Oleh Sebab itu,semua pihak harus bersikap arif dan bijaksana menghadapi masalah terorisme ini dan hendaknya bisa memberikan informasi kepada masyarakat secara obyektif dan tidak provokatif,sehingga tidak menimbulkan kontroversi dan tuduhan yang tanpa bukti.

Pemerintah harus bersikap tegas dan menghukum para pelaku dengan seadil-adilnya.Terorisme jelas-jelas bukanlah ajaran Islam;ia jelas tindak kriminal yang mengakibatkan kerusakan dan hilangnya nyawa.Kaum intelektual dan kalangan elite politik harus menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengungkap dan membasmi aksi terorisme sampai ke akar-akarnya.Harus ada yang menjelaskan kepada masyarakat bawah tidak semua aktifis masjid atau orang yang aktif di dalam dakwah adalah teroris.

MEMBEDAH AKAR TERORISME

Langkah paling tepat untuk menanggulangi aksi terorisme adalah dengan membedah akar terjadinya aksi teror dan aksi bom bunuh diri itu.Nah,aka atau faktor pemicu aksi terorisme dan gerakan radikal itu antara lain:

a.Pengangguran dan Kemiskinan

Kesenjangan ekonomi,kemiskinan dan pengangguran membuat potensi para pemuda mandek tidak tersalurkan.Ini menjadi kesempatan yang tidak disia-siakan oleh kalangan yang tidak bertanggung jawab.Para pemuda yang semangatnya sedang bergejolak dengan mudah dapat didekati secara halus dan bertahap lalu direkrus,karena mereka membutuhkan komunitas yang bisa menyalurkan aspirasinya.Apalagi bila ota mereka dicuci,lalu ditanamkan doktrin bahwa yang menyebabkan mereka miskin adalah orang kafir Barat.Terbakarlah mereka.Apalagi kalau ditanamkan bahwa kalau mereka bisa membunuh orang-orang kafir Barat itu,mereka akan dibalas dengan Surga yang di dalamnya terdapat bidadari-bidadari cantik yang siap menyambutnya.Pemuda mana yang tidak tergiur,meskipun harus mati dengan bom bunuh diri?

Kemiskinan dan pengangguran itu haru ditangani dengan langkah nyata,bukan hanya dengan teori atau peraturan tertulis di undang-undang atau janji-janji manis saat orasi kampanye.Rakyat sudah bosan dengan janji-janji manis para pelaku ekonomi dan para elite politik.Sebab,mereka kerap bicara bahwa mereka telah meningkatkan perekonomian rakyat melalui berbagai gagasan seperti pendiran BMT atau pengalakan ekonomi mikro.Namun kenyataannya,rakyat masih terus dirundung kemiskinan,anak bangsa masih banyak yang kesulitan mendapatkan kesempatan kerja,generasi cerdas dan brilian masih banyak yang tidak bisa melanjutkan sekolah dan jutaan rakyat tidak mempunyai rumah tinggal,para gelandangan tidur beratapkan jembatan beralaskan kardus,anak-anak jalanan dan kaum dhuafa hidup mengharapkan belas kasihan orang yang kebetulan lewat di depannya.Para pemulung masih menggantungkan rezekinya pada kemurahan lembah rumahdan pabrik,sementara mereka tidur bersama bau sampah yang menyengat yang dihiasi dengan cacing dan belatung.

Sementara saat kita menatap ke tempat lain,para penguasa,elit politik dan para pegawai pemerintahan hidup mewah bergelimang harta.Keadaan ini tentu semakin menimbulkan kebencian dan rasa iri yang mendalam.Sehingga pada saat ada yang mengatakan dan memprovokasi bahwa: Penguasa yang ada adalah kaki tangan asing,penguasa yang ada adalah thagut dan pengawai negri yang suka korupsi itu ada antek-antek thagut,maka semain beranilah orang-orang yang putus asa itu melalukan aksi nekat.

Apakah kita tidak sadar jika kondisi seperti ini dibiarkan,akan timbul aksi dari rakyat,apalagi jika ditambah dengan provokator yang tidak bertanggung jawab? Bukankah semua itu akan membuahkan serangan dan letupan yang bisa memorak-porandakan negri kita tercinta ini? Sebab,diantara mereka ada anak-anak yang cerdas tapi tidak ada yang menampung.Merekalah yang dengan mudah bisa dibeli agen asing untuk merusak citra bangsa Indonesia sendiri,di antaranya dengan aksi terorisme.

b.Kemungkaran dan Kemaksiatan

Setiap anak bangsa tentu tidak puas,beraksi dan berontak,jika tiap hati melihat kemaksiatan mengepung,kemungkaran melilit roda kehidupan,ketimbang sosial menggurita,korupsi merajalela,prostisusi terbuka lebar dan pelanggaran hak asasi beragama semakin marak.Nah,reaksi itu,kalau tampa didukung oleh ilmu agama yang memadai dan pemahaman yang lurus dan tampa bimbingan ulama yang terpercaya ilmunya,bisa menggumpal menjadi aksi terorisme sebagai jalan pintas.

Maka untuk menghambat laju reaksi negatif itu,langkah tepat yang harus ditempuh adalah mengoptimalkan peran pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan,dengan mengembalikan sistem,kurikulum serta metode pendidikan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah,yang sesuai dengan pemahaman para salafush shalih.Dengan pemaham agama yang benar,kejayaan umat akan terwujud dan musuh Islam yang senantiasa mengintai kelemahan kaum Muslimin akan gentar.Sebab,selama ini,yang membuat kaum Muslimin lemah adalah jauhnya mereka dari ajaran Islam yang benar.

Dan tidak kalah pentingnya adalah kerja sama antra orangtua dengan lembaga pendidikan untuk mengawasi anak-anak mereka dengan siapa mereka bergaul,apa yang mereka laukan? Mereka juga harus bekerja sama dalam menanamkan akidah dan mahaj yang benar,yang akan mengarahkan sang anak,sehingga terhindar dari penyakit moral dan sosial.

c.Doktorin Agama yang salah

Aksi terorisme muncul akibat kesalahan mereka dalam menimba ilmu Islam.Kesalahan juga bisa bersumber dari pengambilan pemahaman Islam dari orang-orang yang belum diakui kapasitas keilmuan dan keagamaannya.Kesalahan juga bisa bersifat teoritis maupun aplikatif.Contoh,doktorin jihad.Doktorin ini bila diambil dari ulama palsu atau dari buku-buku yang menyimpang,akan memunculkan anggapan bahwa semua aksi pembunuhan tehadap orang kafir adalah termasuk jihad,meskipun itu terjadi di zona damai dan tidak sedang perang.Padahal dalam pandangan fikih Islam,kafir yang boleh dibunuh hanyalah kafir harbi (kafir yang sedang terjun di medang perang).

Pemahaman agama yang salah akan menghasilkan teori dan aplikasi yang salah pula.Sebagaimana dicontokan di atas,doktorin jihad bila diambil dari ulama yang kerdil imunya akan menghasilkan pemahaman yang bisa membahayakan dirinya,orang lain,bahkan agama.Teori yang mereka pelajari adalah bahwa aksi pembunuhan terhadap orang kafir,baik kafir muahad,kafir dzimmi ataupun kafir harbi,baik dilakukan di zona damai maupun di medan perang adalah jihad.

Berbekal teori tersebut,mereka akan mengaplikasikan dalam praktik,bahwa membunuh orang kafir di mana pun berada adalah jihad dan orang yang tidak setuju denga mereka,mereka anggap kafir,sementara konsekuensi kafir adalah halal darah dan hartanya.Maka jangan heran jika kasus perampokan terhadap kaum Muslimin dilakukan oleh orang Muslim juga,orang Muslim yang justru dikenal masyarakat sebagai juru dakwah atau aktivis masjid.

Juga tidak aneh kalau mereka mau mengorbankan diri demi keyakinan sesat mereka.Melalui aksi bom bunuh diri,mereka menganggap diri mereka sebagai orang yang mulia,karena mau mengorbankan diri demi jihad menurut pandangan mereka.

Tentu saja,dalam pandangan Islam,apa yang mereka lakukan bukanlah jihad,melainkan aksi bunuh diri berlabel jihad.Sedangkan dalam Islam,bunuh diri termasuk dosa besar sebagaimana hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu,bahwa Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa bunuh diri dengan memakai sepotong besi,maka potongan besinya itu ada di tangannya,ia akan menusukkan ke perutnya dengan besi itu di dalam Neraka Jahanam,kekal abadi di dalamnya selama-lamanya.Siapa bunuh diri dengan minum racun,niscaya ia menghirupnya di Neraka Jahanam kekal di dalamnya selama-lamanya.Dan siapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung,maka kelak ia akan jatuh ke dalam Neraka Jahanam kekal di dalamnya selama-alamnya." (Shahih,diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya [175])

d.Tidak Paham Kaidah Mashalat dan Mafsadah

Lemahnya penguasaan terhadap kaidah maslahat dan mafsadah dan kurangnya pemahaman terhadap syariat Islam,bisa menjadi sumber masalah.

Syariat Islam diturunkan untuk menjaga lima pokok kebutuhan hidup manusia yang amat mendasar dan mengharamkan siapa pun merusaknya,yaitu agama,jiwa,harta,kehormatan dan akal.Siapa pun yang menodai salah satu di antara lima perkara tersebut di atas berarti telah merusak tatanan kehidupan dan menodai inti ajaran Islam,serta melecehkan keindahan agama.Sehingga,tidak ada perselisihan di antara para ulama tentang haramnya melenyapkan nyawa orang,baik nyawa Muslim maupun non-Muslim,kecuali ada alasan untuk membunuhnya seperti qishas,rajam atau peperangan.Dan siapa melanggarnya,niscaya dia akan memikul dosa besar sebagaimana firman Allah Subahana Wa Ta'ala:

"Dan siapa yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja,maka balasannya ialah Jahanam,kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya,dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS.An-Nisa [4]:93)

Allah juga menetapkan kepada Bani Israel agar melindungi nyawa manusia dan tidak melenyapkannya kecuali adanya alasan yang benar.Siapa melenyapkan nyawa tampa alasan yang benar,maka akan memikul dosanya sebagaimana firman Allah Subahana Wa Ta'ala:

"Oleh karena itu,Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel,bahwa siapa yang membunuh seorang manusia,bukan karena orang itu (membunuh) orang lain (hukum qishas) atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,maka seakan-akan dia telah membunuh mausia seluruhnya.." (QS.Al-Maidah [5]:32)

Ayat ini menunjukkan betapa besarnya dosa membunuh jiwa tanpa alasan yang benar dan betapa tinggi Allah melindungi dan memelihara nyawa manusia agar tidak meremehkan pembunuhan.

e.Ketidakstabilan Kondisi Politik dan Keamanan

Kondisi keamanan dan politik yang tidak stabil banyak dimanfaatkan oleh kelompok teroris untuk melancarkan aksinya.Dan negara yang kerap timbul konflik politik merupakan sarang paling subur bagi terorisme,apalagi bila ada campur tangan pihak asing yang memanfaatkan situasi goncang tersebut.Sementara itu,orang miskin iman dan lemah ekonomi sangat mudah diperalat untuk mencapai target mereka.

Contoh paling faktual adalah yang terjadi di Indonesia.Sejak reformasi digulirkan,semua orang berharap terjadinya perbaikan mendasar pada tatanan sosial dana kenegaraan.Semua orang juga mengharap lahirnya masyarakat madani di bumi pertiwi,yaitu masyarakat yang hidup dalam sistem politik,ekonomi,budaya dan sosial yang adil,bermoral dan agamis.Namun tetap saja episode drama bangasa Indonesia berkutat pada indeologi rusak,morak bobrok,perangai tercela,perilaku ganjil,tradisi jelek,lebiasaan buruk dan gagasan mandul.

Grafik perubahan berbalik sangat ekstrem menuju kehancuran dan tren kepribadian bangsa makin terpuruk.Bahkan,nilai-nilai agama dan moralitas keagamaan seolah tidak mempan lagi membendung kejahatan dan menghidarkan manusia dari kecenderungan berkhianat dan menyimpang.Nasihat agama seperti tak berbekas,para tokoh agama kehilangan wibawa miral dan ritual ibadah mandul tidak memberi pengaruh pada prilaku keseharian.Cacatan kejahatan moral dan kemanusiaan semakin menumpuk dan aksi kriminal sosial dan agama makin marak.Dan yang paling populer dan akrab adalah korupsi,suap,sogok,pungli dan money politics,termasuk penyelundupan,illegal logging (pembalakan liar) illegal fishing (pencurian ikan) dan illegal mining (penambangan liar).

Apalagi saat sang koruptor memiliki jabatan di pemerintahan,baik di legislatif maupun eksekutif.Mereka tak segan-segan mengobral janji,bahwa apa yang dilakukannya adalah demi kemakmuran rakyat,membela kaum miskin dan rakyat jelata.Mereka menjadikan rakyat hanya sebagai alat untuk mencari penghidupan yang tidak segan menjual suara rakyat.Pada saat mencari simpati,mereka selalu berusaha menampilkan diri mereka sebagai pendekar pembela kebenaran dan pejuang keadilan.Namun,lihatlah berbagai kasus korupsi yang terungkap belakangan ini.Semuanya tampak jelas,seperti benderangnya matahari di teriknya siang.Apa yang mereka lakukan berbeda jauh dengan janji-janji manis yang keluar dari bibir mereka.

Ketika anak-anak bangsa melihat antraksi kejahatan sosial,penyimpangan akidah dan bobrokan moral seperti itu,sementara pengajaran tentang jihad yang mereka terima salah,maka mereka akan mengambil kesimpulan pincang dan jalan pintas dengan melakukan aksi terorisme.Mereka juga semakin yakin dan semakin punya alasan untuk melakukan aksi kekerasan,terhadap penguasa maupun aparatur pemerintahnya yang mereka cap zalim,yang mereka yakini sebegai thagut dan antek-antek thagut.


Berlanjut : Pembahasan Pertama
MEMBEDAH AKAR TERORISME


JIHAD MELAWAN TEROR MEMBONGKAR AKAR TERORISME & RADIKALISME

penulis: Ust.Zaenal Abidin Bin Syamsudin
editor: Tim Editor Rumah Penerbit Al-Manar
penerbit: rumah penerbit al-manar
[CV.Menara Indo Pena]
e-mail: pernerbitalmanar@yahoo.com
cetakan: pertama,Syawal 1430 H/Oktober 2009 M
kedua,Jumadil Awal 1432 H/April 20011 M
penyebar: Abdul Rahman Bin Muis
e-mail: rahmanmuis@rocketmail.com

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar